Jangan Sepelekan Stroke, Penyakit yang Renggut Nyawa Luke Perry

LUKE Perry, yang namanya bersinar karena membintangi Beverly Hills 90210 dan Riverdale meninggal dunia Senin (4/3/2019) setelah berjuang melawan “stroke besar” yang dideritanya. Aktor senior ini meninggal di usia 52 tahun.

cara pengobatan stroke dengan bawang putih

Keluarga, rekan-rekan kerja, hingga para penggemar mengenang kepergian aktor kelahiran Ohio ini. Tidak banyak yang mengetahui bahwa ia telah mengidap penyakit ini sehingga para penggemar kaget luar biasa saat mendengar berita kematiannya.

Apa sebenarnya penyebab stroke yang dialami Luke Perry? Melansir Nypost, Rabu (6/3/2019) inilah penyebab penyakit stroke.

Stroke ditandai oleh pecahnya pembuluh darah di otak yang memotong suplai oksigennya, dan seringkali diikuti dengan kondisi yang tidak baik. Tragisnya penyakit ini sudah dikatakan sebagai penyakit yang “umum”. The American Heart Association melaporkan, ada sekitar 795.000 kasus per tahun, sekitar 140.000 di antaranya fatal. Sebagian besar stroke menyerang mereka yang berusia 60 tahun ke atas dan hanya 10 persen terjadi pada orang di bawah 45 tahun.

Stroke di antara orang berumur 18 dan 45 telah meningkat lebih dari 50 persen sejak pertengahan tahun 1990-an, tapi sayangnya, kelompok usia ini yang paling sering mengabaikan tanda-tanda munculnya stroke.

Meskipun memang tidak ada cara yang dapat diandalkan untuk memprediksi, faktor risiko stroke pada orang dewasa yang lebih muda sering dikaitkan dengan kecenderungan genetik, seperti kondisi jantung bawaan, di mana pembentukan bekuan darah adalah risiko.

Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko terbesar, sehingga menjaga kadar di bawah kendali sangatlah penting. Penyakit yang dapat menyebabkan serangan jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, kolestrol tinggi, semuanya terkait dengan risiko stroke.

Kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok dapat memperburuk kondisi ini. Sementara itu, penggunaan kokain dapat menyebabkan pembuluh darah di otak mengalami kejang, yang membuat adanya peningkaan tekanan darah dan berisiko pendarahan di otak.

Sekitar dua juta neuron rusak setiap menit saat sebagian otak mengalami stroke. Maka dari itu, perlu adanya deteksi dini agar bisa mendapatkan penanganan secepat mungkin.